Kitab Bidayatul Hidayah Karya
Imam Al Ghozzali (Bagian 1). “Luruskan Niat Dalam Menuntut Ilmu”
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Pada kesempatan
berbahagia ini, kita akan sedikit membahas mengenai kitab yang dikarang oleh
Al-Alim Imam Al-Ghazali.
الحمدلله حق حمده، والصلاة والسلام على خير خلقه، محمد رسوله وعبده، وعلى
آله وصحبه من بعده.أما بعد: فاعلم أيها الحريص المقبل على اقتباس العلم، المظهر من
نفسه صدق الرغبة، وفرط التعطش إليه.. أنك إن كنت تقصد بالعلم المنافسة، والمباهاة،
والتقدم على الأقران، واستمالة وجوه الناس إليك، وجمع حطام الدنيا؛ فأنت ساع في
هدم دينك، وإهلاك نفسك، وبيع آخرتك بدنياك؛ فصفقتك خاسرة، وتجارتك بائرة، ومعلمك
معين لك على عصيانك، وشريك لك في خسرانك، وهو كبائع سيف لقاطع طريق، كما قال صلى
الله عليه وسلم: (من أعان على معصية ولو بشطر كلمة كان شريكا فيها)
Al imam,
syaikh hujjatul islam algozzali berkata, Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam atas makhluk-Nya
termulia, Muhammad, Rasul dan hamba-Nya, serta atas keluarga dan sahabat
beliau. Ketahuilah
wahai manusia yang ingin mendapat curahan ilmu, yang betul-betul berharap dan
sangat haus kepadanya, bahwa jika engkau menuntut ilmu guna bersaing,
berbangga, mengalahkan teman sejawat, meraih simpati orang, dan mengharap
dunia, maka sesungguhnya engkau sedang berusaha menghancurkan agamamu,
membinasakan dirimu, dan menjual akhirat dengan dunia. Dengan demikian, engkau
mengalami kegagalan, perdaganganmu merugi, dan gurumu telah membantumu dalam berbuat
maksiat serta menjadi sekutumu dalam kerugian tersebut. Gurumu itu seperti
orang yang menjual pedang bagi perompak jalanan, sebagaimana Rasul saw.
bersabda, "Siapa yang membantu terwujudnya perbuatan maksiat walaupun
hanya dengan sepenggal kata, ia sudah menjadi sekutu baginya dalam perbuatan
tersebut."
وإن كانت نيتك وقصدك، بينك وبين الله
تعالى، من طلب العلم: الهداية دون مجرد الرواية؛ فأبشر؛ فإن الملائكة تبسط لك
أجنحتها إذا مشيت، وحيتان البحر تستغفر لك إذا سعيت. ولكن ينبغي لك أن تعلم، قبل
كل شيء، أن الهداية التي هي ثمرة العلم لها بداية ونهاية، وظاهر وباطن، ولا وصول
إلى نهايتها إلا بعد إحكام بدايتها، ولا عثور على باطنها إلا بعد الوقوف على
ظاهرها.
"Jika niat dan maksudmu dalam menuntut ilmu untuk
mendapat hidayah, bukan sekadar mengetahui riwayat, maka bergembiralah.
Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untukmu saat engkau berjalan
dan ikan-ikan paus di laut memintakan ampunan bagimu manakala engkau berusaha.
Tapi, engkau harus tahu sebelumnya bahwa hidayah merupakan buah dari ilmu
pengetahuan. Hidayah memiliki permulaan dan akhir serta aspek lahir dan batin.
Untuk mencapai titik akhir tersebut, permulaannya harus tersusun rapi. Begitu
pula, untuk menyingkap aspek batinnya, harus diketahui terlebih dahulu aspek
lahirnya."
وهأنا مشير عليك ببداية الهداية؛ لتجرب بها نفسك، وتمتحن بها قلبك، فإن
صادفت قلبك إليها مائلا، ونفسك بها مطاوعة، ولها قابلة؛ فدونك التطلع إلى النهايات
والتغلغل في بحار العلوم. وإن صادفت قلبك عند مواجهتك إياها بها مسوفا، وبالعمل
بمقتضاها مماطلا؛ فاعلم أن نفسك المائلة إلى طلب العلم هي النفس الأمارة بالسوء،
وقد انتهضت مطيعة للشيطان اللعين ليدليك بحبل غروره؛ فيستدرجك بمكيدته إلى غمرة
الهلاك
Oleh karena
itu, di sini akan aku tunjukkan padamu permulaan dari sebuah hidayah agar
engkau bisa mencoba dirimu dan menguji hatimu. Apabila engkau mendapati
hatimu condong pada hidayah tersebut lalu dirimu berusaha untuk menggapainya,
maka setelah itu engkau bisa melihat perjalanan akhir darinya yang melaju
dalam lautan ilmu. Sebaliknya, jika engkau mendapati hatimu berat dan lengah
dalam mengamalkan apa yang menjadi konsekuensinya, ketahuilah bahwa jiwa yang
mendorongmu untuk menuntut ilmu tersebut adalah jiwa al-ammaarah bi as-su'
(yang memerintahkan pada keburukan). Jiwa tersebut bangkit karena taat kepada
setan terkutuk untuk dijerat dengan tali tipuannya. Ia terus memberikan tipu dayanya
kepadamu sampai engkau betul-betul binasa.
وقصده أن يروج عليك الشر في معرض الخير حتى يلحقك (بِالأخسَرينَ أَعمالاً،
الَّذين ضَلَ سَعيُهُم في الحَياةِ الدُنيا وَهُم يَحسَبونَ أَنَّهُم يُحسِنونَ
صُنعا). وعند ذلك يتلو عليك الشيطان فضل العلم ودرجة العلماء، وما ورد فيه من
الأخبار والآثار. ويلهيك عن قوله صلى الله عليه وسلم: (من ازداد علما ولم يزدد
هدى، لم يزدد من الله إلا بعدا)، وعن قوله صلى الله عليه وسلم: (أشد الناس عذابا
يوم القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه) وكان صلى الله عليه وسلم يقول: (اللهم إنى
أعوذ بك من علم لا ينفع، وقلب لا يخشع، وعمل لا يرفع، ودعاء لا يسمع). وعن قوله
صلى الله عليه وسلم: (مررت ليلة أسرى بي بأقوام تقرض شفاههم بمقارض من نار، فقلت:
من أنتم؟ قالوا: كنا نأمر بالخير ولا نأتيه وننهى عن الشر ونأتيه). فإياك يا مسكين
أن تذعن لتزويره فيدليك بحبل غروره، فويل للجاهل حيث لم يتعلم مرة واحدة، وويل
للعالم حيث لم يعمل بما عمل ألف مرة.
Ia ingin
agar engkau memperbanyak kejahatan dalam bentuk kebaikan sehingga ia bisa
memasukkanmu dalam kelompok orang yang merugi dalam amalnya. Yaitu, mereka
yang sesat di dunia ini, yang mengira bahwa mereka telah melakukan suatu
perbuatan baik. Saat itu setan menceritakan padamu tentang keutamaan ilmu,
derajat para ulama, serta berbagai riwayat di seputarnya. Namun, setan
tersebut membuatmu lalai dari sabda Nabi saw., "Siapa yang bertambah
ilmu, tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya bertambah jauh dari Allah."
Juga dari sabda Nabi saw. yang berbunyi, "Orang yang paling keras siksanya
di hari kiamat, adalah orang alim yang ilmunya tak Allah berikan manfaat
padanya.
"Nabi saw. berdoa: " Allahumma innii
a'udzubika min 'ilmi laa yanfa'u wa qalbin laa yakhsya' wa 'amalin laa yurfa'u
wa du'ain laa yusma'u
"Ya Allah, aku berlindung
kepadamu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari amal
yang tak diterima, dan dari doa yang tak didengar. "Sabda
Nabi saw., "Di malam aku melakukan Israk, aku melewati sekelompok kaum
yang bibir mereka digunting dengan gunting api neraka. Lalu aku bertanya, 'Siapa
kalian?' Mereka menjawab, 'Kami adalah orang-orang yang memerintahkan kebaikan
tapi tidak melakukannya, dan mencegah keburukan tapi kami sendiri mengerjakannya!
"Oleh karena itu, jangan engkau
serahkan dirimu untuk diperdaya oleh jerat tipuannya. Celaka sekali bagi orang
bodoh, karena ia tidak belajar. Tapi celaka seribu kali bagi orang alim yang
tak mengamalkan ilmunya!
0 komentar:
Posting Komentar