Pages

Senin, 10 November 2014

Siapa dan Apa Yang Pertama Kita ingat


Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Hai kawan, gimana kabarnya nih? Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dalam keadaan sehat jasamni dan rohani. Bertemu lagi di blog saya yang masih sangat sederhana ini. :) Kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk bersama-sama sedikit melihat ke dalam diri kita “siapa dan apa yang pertama kita ingat?

 Dulu, waktu di Ma’had guru pernah menjelaskan bahwa;
من أحبَّ شَيْئاً كثرت ذكره
“Siapa pun yang menyukai/mencintai sesuatu pasti ia akan sering mengingatnya”
Hemm.. kira-kira bener nggak? Sepertinya benar, Ketika seseorang menyukai sesuatu pasti ia akan sering mengingatnya. Bahkan terkadang sampai terbayang-bayang seakan-akan apa yang kita sukai itu ada di hadapan kita. Bener nggaak? :)
Kawan, mengingat atau bahasa kerennya dzikir dapat dipastikan akan memberikan dampak phsykologis kepada orang yang mengingatnya. Apapun yang diingat dan siapapun yang mengingat. Sebagai contoh;
*Mengingat kekasih (Suami/Istri/Pacar) akan menghasilkan: Rindu, Kangen, Sayang, Gelisah, Resah, GALAU, sebal dan lucu dan seterusnya.
*Mengingat Sekolah/Kampus akan menghasilkan: Kelas, Tugas, Bercanda, Ujian, Guru/Dosen, Teman, buku, libur, dan seterusnya.
*Mengingat Pekerjaan/Kantor akan menghasilkan: Gaji, Bos/atasan, rapat, laporan, cuti, dan seterusnya.
*Mengingat Orang tua akan menghasilkan: Rindu, Kangen, sayang, sedih, bahagia, semangat, dan seterusnya.
Semua dampak dari ingatan-ingatan tadi dihasilkan dari pengetahuan kita tentang sesuatu tadi. Semakin banyak faktor/hal yang kita ingat maka akan semakin banyak pula dampaknya terhadap diri kita.
Siapa dan apa yang pertama kita ingat?
Kawan, disadari atau tidak disadari terkadang kita ini keluar dari jalur yang seharusnya kita jalani. Mengapa demikian? Coba kita perhatikan, sejak bangun dari tidur apa yang pertama kali terfikir dibenak kita? Apakah Hp? Apakah perut (lapar)? Apakah tugas yang menumpuk? Atauuu pacar? Hmm..
Yaa.. mungkin teman-teman akan menjawab salah satu dari itu, atau mungkin juga tidak. :) Yang jelas ketika kita bangun dari tidur pasti ada yang kita ingat. Masa nggak ada?
 Kawan, marilah kita coba untuk menempatkan diri kita pada jalur yang sesungguhnya. Marilah kita coba dan biasakan ketika kita bangun dari tidur yang pertama kali kita ingat adalah Dzat yang telah memberikan kita tidur. Siapa? Tentu Allah jawabnya. Imam Ghazali dalam kitab Bidayul Hidayah berkata;
فإذا استيقظت من النوم، فاجتهد أن تستيقظ قبل طلوع الفجر، وليكن أول ما يجري على قلبك ولسانك ذكر الله تعالى
“Apabila kamu bangun dari tidur, berusahalah agar engkau bangun sebelum keluarnya fajar, dan jadikanlah permulaan yg terucap dalam hati dan lisanmu adalah dzikir kepada Allah” (Bidayatul Hidayah, maktabah Syamilah)

Mengingat Allah dapat kita lakukan dengan berdo’a. Berdo’a sebagaimana do’a ketika bangun tidur.
الحمدلله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit”.

Itu adalah ketika bangun dari tidur. Kemudian apa yang biasanya kita lakukan setelah bangun tidur? Setelah kita cuci muka kemudian gosok gigi?
Ya benar, setelah bangun tidur, cuci muka kemudian gosok gigi, kita akan mengenakan pakaian. Nah, dalam hal ketika kita mengenakan pakaian, biasanya apa yang terfikir dalam benak kita? Supaya terlihat keren? Hmmm. Atau supaya dia memperhatikan kita? Atau apa..? :)
Kawan, marilah kita posisikan diri kita pada tempatnya. Jika kita hendak memakai pakaian hendaklah kita mengenakannya dengan mengingat Allah. Kita ingatkan pada diri kita bahwa yang menjadikan pakaian ini adalah Allah. Oleh karena itu berusahalah agar ketika mengenakan pakaian niat yang ada dalam hati kita adalah untuk memenuhi perintah Allah, yakni perintah menutup aurat. Jangan ada niat dalam hati kita ingin dilihat orang lain keren, dan lain sebagainya. Allah Swt berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 26;
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan”

Imam Ghazali berkata;
فإذا لبست ثيابك فانو به امتثال أمر الله تعالى في ستر عورتك، واحذر أن يكون قصدك من لباسك مراءاة الخلق فتخسر.
“Ketika engkau menggunakan baju maka niatkanlah mengikuti perintah Allah yaitu untuk menutupi auratmu, dan berhati-hatilah dari adanya niatmu memakai baju yaitu pamer terhadap mahluk, maka engkau menjadi rugi” (Bidayatul Hidayah, maktabah Syamilah).

Kawan, memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menjalankan suatu amalan itu sangatlah sulit, namun jika kita tidak mencobanya bagaimana kita akan tahu tingkatan kesulitan itu?
Marilah kita coba dan biasakan bangun tidur sebelum shubuh dan pertama kali yang harus di ingat adalah Allah. Allah yang telah mematikan kita (menidurkan) dan Allah pula yang telah menghidupkan (membangunkan) kita kembali. Kemudian jika kita mengenakan pakaian niatkanlah untuk memenuhi perintah Allah yaitu untuk menutupi aurat.
Kedua hal ini sepertinya adalah suatu yang sangat penting, sebab bangun dari tidur dan mengenakan pakaian meupakan bagian paling awal dari sekian banyaknya aktifitas yang akan kita kerjakan.
Wallahu a’lam

1 komentar: