Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Hai kawan, gimana kabarnya nih? Semoga kita
semua selalu dalam lindungan-Nya dalam keadaan sehat jasamni dan rohani. Bertemu
lagi di blog saya yang masih sangat sederhana ini. :) Kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk bersama-sama sedikit
melihat ke dalam diri kita “siapa dan apa yang pertama kita ingat?
Dulu,
waktu di Ma’had guru pernah menjelaskan bahwa;
من أحبَّ شَيْئاً كثرت ذكره
“Siapa
pun yang menyukai/mencintai sesuatu pasti ia akan sering mengingatnya”
Hemm.. kira-kira bener
nggak? Sepertinya benar, Ketika seseorang menyukai sesuatu pasti ia akan sering
mengingatnya. Bahkan terkadang sampai terbayang-bayang seakan-akan apa yang
kita sukai itu ada di hadapan kita. Bener nggaak? :)
Kawan, mengingat atau
bahasa kerennya dzikir dapat dipastikan akan memberikan dampak phsykologis
kepada orang yang mengingatnya. Apapun yang diingat dan siapapun yang
mengingat. Sebagai contoh;
*Mengingat kekasih
(Suami/Istri/Pacar) akan menghasilkan: Rindu, Kangen, Sayang, Gelisah, Resah, GALAU,
sebal dan lucu dan seterusnya.
*Mengingat Sekolah/Kampus
akan menghasilkan: Kelas, Tugas, Bercanda, Ujian, Guru/Dosen, Teman, buku,
libur, dan seterusnya.
*Mengingat
Pekerjaan/Kantor akan menghasilkan: Gaji, Bos/atasan, rapat, laporan, cuti, dan
seterusnya.
*Mengingat Orang tua
akan menghasilkan: Rindu, Kangen, sayang, sedih, bahagia, semangat, dan
seterusnya.
Semua dampak dari
ingatan-ingatan tadi dihasilkan dari pengetahuan kita tentang sesuatu tadi.
Semakin banyak faktor/hal yang kita ingat maka akan semakin banyak pula
dampaknya terhadap diri kita.
Siapa dan apa yang pertama
kita ingat?
Kawan, disadari atau
tidak disadari terkadang kita ini keluar dari jalur yang seharusnya kita jalani.
Mengapa demikian? Coba kita perhatikan, sejak bangun dari tidur apa yang
pertama kali terfikir dibenak kita? Apakah Hp? Apakah perut (lapar)? Apakah tugas
yang menumpuk? Atauuu pacar? Hmm..
Yaa.. mungkin
teman-teman akan menjawab salah satu dari itu, atau mungkin juga tidak. :) Yang jelas ketika kita bangun
dari tidur pasti ada yang kita ingat. Masa nggak ada?
Kawan, marilah kita coba untuk menempatkan
diri kita pada jalur yang sesungguhnya. Marilah kita coba dan biasakan ketika kita
bangun dari tidur yang pertama kali kita ingat adalah Dzat yang telah
memberikan kita tidur. Siapa? Tentu Allah jawabnya. Imam Ghazali dalam kitab Bidayul
Hidayah berkata;
فإذا استيقظت من النوم، فاجتهد أن
تستيقظ قبل طلوع الفجر، وليكن أول ما يجري على قلبك ولسانك ذكر الله تعالى
“Apabila kamu bangun dari tidur, berusahalah
agar engkau bangun sebelum keluarnya fajar, dan jadikanlah permulaan yg terucap
dalam hati dan lisanmu adalah dzikir kepada Allah” (Bidayatul Hidayah, maktabah
Syamilah)
Mengingat Allah dapat kita lakukan dengan
berdo’a. Berdo’a sebagaimana do’a ketika bangun tidur.
الحمدلله الذي أحيانا بعدما أماتنا
وإليه النشور
“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali
setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit”.
Itu adalah ketika bangun dari tidur. Kemudian apa
yang biasanya kita lakukan setelah bangun tidur? Setelah kita cuci muka
kemudian gosok gigi?
Ya benar, setelah bangun tidur, cuci muka
kemudian gosok gigi, kita akan mengenakan pakaian. Nah, dalam hal ketika kita mengenakan
pakaian, biasanya apa yang terfikir dalam benak kita? Supaya terlihat keren? Hmmm.
Atau supaya dia memperhatikan kita? Atau apa..? :)
Kawan, marilah kita posisikan diri kita pada
tempatnya. Jika kita hendak memakai pakaian hendaklah kita mengenakannya dengan
mengingat Allah. Kita ingatkan pada diri kita bahwa yang menjadikan pakaian ini
adalah Allah. Oleh karena itu berusahalah agar ketika mengenakan pakaian niat
yang ada dalam hati kita adalah untuk memenuhi perintah Allah, yakni perintah
menutup aurat. Jangan ada niat dalam hati kita ingin dilihat orang lain keren,
dan lain sebagainya. Allah Swt berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 26;
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا
عَلَيْكُمْ
لِبَاسًا
يُوَارِي
سَوْآتِكُمْ
وَرِيشًا
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan”
Imam Ghazali berkata;
فإذا لبست ثيابك فانو به امتثال
أمر الله تعالى في ستر عورتك، واحذر أن يكون قصدك من لباسك مراءاة الخلق فتخسر.
“Ketika engkau menggunakan baju maka
niatkanlah mengikuti perintah Allah yaitu untuk menutupi auratmu, dan
berhati-hatilah dari adanya niatmu memakai baju yaitu pamer terhadap mahluk,
maka engkau menjadi rugi” (Bidayatul Hidayah, maktabah Syamilah).
Kawan, memang tidak
dapat dipungkiri bahwa untuk menjalankan suatu amalan itu sangatlah sulit,
namun jika kita tidak mencobanya bagaimana kita akan tahu tingkatan kesulitan
itu?
Marilah kita coba dan
biasakan bangun tidur sebelum shubuh dan pertama kali yang harus di ingat
adalah Allah. Allah yang telah mematikan kita (menidurkan) dan Allah pula yang
telah menghidupkan (membangunkan) kita kembali. Kemudian jika kita mengenakan
pakaian niatkanlah untuk memenuhi perintah Allah yaitu untuk menutupi aurat.
Kedua hal ini sepertinya adalah suatu yang
sangat penting, sebab bangun dari tidur dan mengenakan pakaian meupakan bagian
paling awal dari sekian banyaknya aktifitas yang akan kita kerjakan.
Wallahu a’lam
The best kang... 😁
BalasHapus