Pages

Rabu, 10 Desember 2014

Fathul Mu’in “Cabang dari beberapa kesunahan dalam shalat”



Assalamu’alaikum wrahmatullahi wabarakatuh
Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas beberapa cabang dari kesunahan dalam sunah. Mengapa perlu kita bahas, sebab meskipun  hukumnya sunah nampaknya beberapa cabang masalah yang akan kita bahas kali ini biasanya kurang diperhatikan dalam kehidupan kita saat beribadah.

(فرع) يسن للامام أن يسكت في الجهرية بقدر قراءة المأموم الفاتحة - إن علم أنه يقرؤها في سكتة - كما هو ظاهر، وأن يشتغل في هذه السكتة بدعاء أو قراءة، وهي أولى
.
“Cabang: Bagi imam dalam shalat jahriah[1] sunah diam sebentar setelah membaca amin, seukuran ma’mum membaca fatihah, jika ia mengerti bahwa ma’mum pada waktu tersebut membaca fatihah seperti yang lahir (jelas). Dan hendaklah imam pada saat diam tersebut menyibukkan diri dengan berdo’a atau membaca surah lain (secara pelan-pelan), dan itu lebih utama.”

Jika dicermati pada kondisi kita sekarang nampaknya hal ini tidak dilakukan. Sebab sebagaimana realita yang ada biasanya imam langsung menyambung ayat yang lain. Hal ini memang terkadang dapat mengakibatkan ketidak fokusan ma’mun ketika ia membaca Fatihah disamping ia juga tidak dapat menghindar dari mendengarkan bacaan imam yang sedang membaca surah. Walaupun demikian kita tidak boleh menyalahkan imam, sebab diam setelah membaca fatihah bukanlah merupakan kewajiban.

 (فائدة) يسن سكتة لطيفة بقدر سبحان الله، بين آمين والسورة، وبين آخرها وتكبيرة الركوع، وبين التحرم ودعاء الافتتاح وبينه وبين التعوذ وبينه وبين البسملة
“Faidah; sunah diam sebentar sekedar bacaan “subhanallah” antara amin dan surah, antara akhir surah dan takbir ruku’, antara takbiratul ihram dan iftitah , antara do’a iftitah dan ta’awudz, dan antara ta’awudz dengan basmalah.”

(و) سن آية فأكثر، والاولى ثلاث (بعدها) أي بعد الفاتحة.
“Dan disunahkan membaca satu ayat atau lebih setelah membaca Alfatihah. Dan yang lebih utama adalah tiga ayat.”

ويسن لمن قرأها من أثناء سورة البسملة. نص عليه الشافعي
“Dan disunahkan bagi yang membaca dari tengah-tengah surah tetap membaca basmalah. Demikianlah yang telah dinash (dijelaskan) oleh imam Syfi’i.”

ويحصل أصل السنة بتكرير سورة واحدة في الركعتين، وبإعادة الفاتحة إن لم يحفظ غيرها
“Pokok kesunahan di sini sudah dapat terwujud dengan cara mengulang sebuah surah dalam dua rakaat dengan mengulangi pembacaan Fatihah lagi jika tidak hafal surah yang lain”


[1]Shalat Jahriah adalah shalat yang disunahkan untuk mengeraskan bacaan.

0 komentar:

Posting Komentar